Dua beradik ini adalah anak anak muridku,kakak -Irdina -9 tahun dan adik - Kamilia,baru berusia 7 tahun. Mereka bersama seorang lagi abang berusia 14 tahun,baru saja kehilangan ibu akibat H1N1 durjana....

Ada sesuatu yang amat menyentuh hati kecilku yang ingin aku luahkan di sini....

Isnin lalu,selepas perhimpunan rasmi sekolah,sewaktu berjalan naik ke bilik guru aku singgah di kelas Anati,sengaja nak jenguk dia...Anati seperti biasa di mana mana pun di sekolah, bila berjumpa saja dengan aku terus meluru dan memelukku...

Secara sepontan aku membalas pelukannya dan mencium pipi tembamnya tu. Sewaktu aku tunduk mencium pipi anakku, mataku secara tidak sengaja terpandangkan Kamilia. Pandangannya tepat ke arah aku dan kelihatan sangat sayu...matanya berkaca dan tiba-tiba airmatanya laju menitis ke pipinya yang comel...aku terpempan...

Dia cepat-cepat memalingkan wajahnya dan menyeka airmata...aksinya itu disambut oleh suara kawan-kawan sekelasnya..."Cikgu,cikgu,Kamilia RINDU kat ibu dia...."

Ya Allah,naluri keibuanku tersentap,segera kuraih dia dan kupeluk erat anak kecil itu....air mataku tumpah tanpa dapat aku tahan...aku dapat menelah perasaannya yang rindukan pelukan seorang ibu yang tak mungkin didapatinya lagi. Sudah pasti setiap kali sebelum ke sekolah dia memeluk ibunya....aku usap kepalanya dan kucium dia,dengan tangisan yang teresak-esak dia membalas pelukanku,erat dan lama.....

Aku lepaskan pelukannya bila anakku menepuk-nepuk tanganku,matanya juga merah dan berair. Aku hanya mampu berkata "Kamilia jangan nangis,Kamilia budak baik,kan?"

Dia menganggukkan kepalanya dan berlalu ke tempat duduknya. Selepas mencium Anati,aku berjalan naik ke bilik guru. Airmata ku terus mengalir. Aku membayangkan kalaulah perkara yang sama terjadi, macamanalah nasib anakku yang seorang itu. Ya Allah,jauhkanlah sebarang yang buruk.

Di bilik guru,ramai yang bertanya kepadaku bila melihat aku menangis,bila aku bercerita hal tersebut,ramai yang menitiskan air mata.

Kehilangan IBU memang memeritkan. Aku yang dalam usia begini pun masih belum dapat menerima kehilangan Mak tiga tahun lalu. Tak pernah sehari pun yang kulalui tanpa ingatan pada Mak...Bila rindu pada mak tiba,hanya airmatalah yang menemani. Apatah lagi bagi anak-anak yang sekecil itu. Tambahan lagi puasa dan raya yang bakal tiba.....

Kita bahagia mempunyai suami / isteri

Kita bahagia punya anak yang mengelilingi

Kita bahagia punya keluarga yang amat kita sayangi

Namun

Bahagia mempunyai ibu

Adalah bahagia yang tidak dapat ditandingi....

0 dah buat karangan gred A:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...